Kebumen -
Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Tim Penggerak PKK bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) menggelar Lomba Cipta Menu B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman). Hal ini sebagai gerakan sosial dari ibu-ibu PKK untuk menurunkan angka stunting.
Menunya diambil dari bahan baku lokal. Acara diikuti oleh perwakilan Ibu-Ibu PKK dari 26 kecamatan di Kebumen.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua TP PKK Kebumen Ny. Iin Windarti Arif Sugiyanto, Plt Kepala Dinas Distapang RR Pudjirahaju, dan tiga dewan juri yakni, Prof. Dr Sri Budi Wahyuningsih dari Universitas Negeri Semarang, Eko Riyanto dari Distapang Jawa Tengah, serta Chef Angga Fery selaku Ketua Perkumpulan Chef Profesional Indonesia (PCPI).
Iin mengatakan, ada banyak sekali aneka jenis menu makanan sehat bergizi dan seimbang yang dibuat oleh ibu-ibu PKK Kebumen dari 26 kecamatan dengan menghadirkan makanan yang terbuat dari bahan lokal (non beras dan gandum). Bahan lokal tersebut seperti talas, jagung, singkong, dan sayuran serta buah-buahan.
"Alhamdulilah hari ini kita melaksanakan lomba cipta menu B2SA dari ibu-ibu PKK se-kabupaten Kebumen. Terlihat para ibu-ibu ini sangat kreatif untuk membuat dan menyajikan menu makanan sehat bergizi dari bahan lokal yang penuh cita rasa, gurih lezat dan menarik," kata Iin di Pendopo Kabumian, Kamis (24/3/2022).
Kegiatan ini diadakan dalam rangka mengembangkan potensi lokal dari bakat dan minat para ibu-ibu PKK di bidang kuliner makanan khas Kebumen. Sehingga, bukan hanya sekedar hobi, namun kemampuan handal para ibu-ibu ini nantinya juga bisa mempunyai nilai ekonomi lebih untuk kesejahteraan keluarga.
"Lomba ini hanya wadah kreatifitas untuk pengembangan potensi. Jadi saya minta ibu-ibu tidak berhenti di sini saja. Kemampuan memasak atau mengolah makanan itu harus terus digali dan dikembangkan sehingga bisa menjadi produk unggulan UMKM, yang bernilai secara ekonomi untuk menambah kesejahteraan keluarga," imbuhnya.
Menu-menu yang disajikan dalam lomba ini di antaranya ada klepon singkong, juz talas, manisan lidah buaya, puding ubi ungu, boba ganyong, nasi goreng jagung, rolade rumput laut, kemudian ditambah dengan aneka macam masakan sayuran-sayuran, ikan, telur dan daging serta buah-buahan.
Lomba ini, kata Iin, juga bisa dikatakan sebagai gerakan sosial dari ibu-ibu PKK untuk menurunkan angka stunting. Sebab, dengan menyajikan makanan yang sehat, bergizi dan alami ini diharapkan ini bisa menular kepada ibu-ibu PKK yang lain di lingkup rumah tangga. Iin yang juga menjadi Duta Penurunan Stunting Kebumen ini menegaskan, untuk membuat makanan bergizi tidak harus mahal.
"Kini masyarakat harus merubah cara berfikir bahwa asupan gizi dalam makanan tak melulu datang dari makanan mahal. Masyarakat sejatinya bisa memberdayakan makanan kaya gizi dan protein dari sayur mayur dan buah-buahan murah meriah yang ada sekeliling mereka," tegasnya.
Sayur mayur seperti bayam, kangkung, tomat, wortel, kentang dan sebagainya bisa didapat dengan harga yang sangat murah dan tidak menguras ini kantong. Bahan ini kata Iin, sejatinya bisa didapat dari kebun atau ladang yang ada di sekeliling masyarakat. "Cuman pengolahan sumber protein kaya gizi ini harus diolah dengan lebih kreatif," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Distapang Pudjirahaju menambahkan, pemenang Lomba Cipta Menu B2SA ini selanjutnya akan disiapkan untuk mengikuti lomba di tingkat provinsi sampai nasional. Kebumen sendiri pada 2019, pernah tampil menjadi juara 1 Lomba Cipta Menu B2S2 tingkat nasional. Artinya kemampuan ibu-ibu PKK Kebumen dalam memasak tidak diragukan lagi.
"Dulu pada 2019 alhamdulillah kita mampu jadi juara 1 nasional untuk Lomba Cipta Menu B2SA di Kendari. Waktu itu kita menampilkan nasi jagung, dawet lele, rolade daging kemudian dicampur aneka sayuran. Tentu kita akan terus berjuang untuk bisa meraih juara di event nasional mendatang," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Chef Angga menilai lomba Cipta Menu B2SA kali ini sudah banyak sekali peningkatan dari ibu-ibu PKK dari pada tahun sebelumnya. Sebab, lomba ini menghadirkan makanan untuk orang dewasa baik ayah, ibu dan juga untuk anak-anak.
"Biasanya kalau masakan keluarga itu hanya diolah itu-itu saja, tapi ini sudah mulai banyak dikreatifitaskan lebih baik lagi agar mereka betah makan di rumah. Apalagi dengan diambil dari bahan lokal yang tadinya sering dianggap ndeso, nggak kekinian tapi bisa diolah menjadi makanan yang enak dan modern," paparnya.
Seperti peserta dari Ibu-Ibu PKK Kecamatan Petanahan yang mampu menjadi juara 1. Mereka, kata Chef Angga, mampu menampilkan menu makanan rumahan dari bahan tradisional menjadi menu restoran. Menurutnya itu bagus, karena menunjukkan adanya kreatifitas.
"Yang kita nilai adalah menu keseimbangan makanan sesuai porsi. Kreatifitas mengembangkan masakan dan aplikatifnya dalam kehidupan sehari-hari, penampilan, dan kemudian cita rasa. Kalau untuk nilai tertingginya adalah kreatifitas mengembangkan resep masakan," tuturnya.
Diketahui, juara 1 lomba masak kali ini adalah ibu-ibu PKK Kecamatan Petanahan dengan nilai 2.432 dan hadiah Rp3 juta. Juara 2 dari ibu-ibu PKK Kutowinangun dengan nilai 2.420 dan hadiah Rp2,5 juta. Juara 3 dari ibu-ibu PKK Adimulyo dengan nilai 2.402, dan hadiah Rp2 juta.
Juara harapan 1 dari Ibu-Ibu PKK Prembun dengan nilai 2.382 dan hadiah Rp1,5 juta. Harapan 2 dari Ibu-Ibu PKK Sruweng dengan nilai 2.374 dan hadiah Rp1.250.000 dan juara harapan 3 dari ibu-ibu PKK Kecamatan Ayah dengan nilai 2.360 dan hadiah Rp1 juta.
Simak Video "Strategi Jokowi Capai Target Angka Stunting 14% pada 2024"
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)
Adblock test (Why?)
from "makanan" - Google Berita https://ift.tt/1kQPtYA
via
IFTTT
from Carue Resep https://ift.tt/6zTrjpJ
via
IFTTT