Seorang juru masak bernama Reva (28) yang ikut dalam rombongan pekerja jalan Trans Papua Barat masih belum ditemukan hingga hari ini, Sabtu (1/10). Jumlah rombongan diketahui sebanyak 14 orang.
Polisi menyebut penyerangan ini dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan organisasi Papua Merdeka (OPM).
Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Polisi Adam Erwindi mengatakan kejadian penembakan dan pembantaian pekerja jalan Trans Papua Barat itu terjadi di satu lokasi yang sama dalam satu peristiwa.
Berdasarkan keterangan para korban, saat itu karyawan pekerja proyek beriringan sebanyak 14 orang menggunakan 2 ekskavator dan 3 truk menuju lokasi pekerjaan. Tepat di wilayah Kampung Mejnik, salah satu karyawan mendengar suara tembakan.
Setelah melihat itu, semua karyawan lalu ikut berlari menyelamatkan diri. Empat korban yang tewas tidak bisa menyelamatkan diri dari sergapan dan kemudian disebut dibantai di lokasi kejadian.
Kemudian tiga karyawan berlari ke arah sungai Majnik, lalu enam orang lainnya termasuk korban yang tertembak di lengan, berlari ke arah Pos Yonif 136 yang berada di Kampung Mayerga. Dan satu orang lainnya yakni juru masak masih belum diketahui nasibnya.
"Kejadiannya jelang sore hari. 6 Korban yang berlari ke Kampung Mayerga baru tiba di Pos Yonif sekira 18.30 WIT. Sedangkan 3 orang yang melarikan diri ke sungai, berhasil sampai ke perkampungan Majnik. Dari situ, mereka diantar warga kampung ke Pos Yonif," kata Adam kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (1/10).
Adam mengatakan tim langsung melakukan evakuasi dan menjemput para korban selamat yang berada di Pos Yonif, sedangkan tim lainnya melakukan evakuasi terhadap empat korban yang dibantai setelah tidak bisa melarikan diri dari penghadangan kelompok kriminal bersenjata itu.
"Di TKP pembantaian itu, dua jasad ikut terbakar kendaraan sedangkan dua jasad lainnya terpisah dari kendaraan yang dibakar," kata Adam.
"Saat ini, empat jasad itu dalam perjalanan dari Bintuni ke Manokwari. Perkiraan sore ini tiba di Manokwari. Selanjutnya akan disemayamkan di Rumah Sakit Provinsi sebelum dipulangkan ke kampung halaman," imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Yohanis Momot menyebut empat pekerja jalan yang tewas dibunuh itu merupakan karyawan CV Doreri Permai.
Momot mengatakan ia diperintah Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw untuk berangkat ke Kabupaten Teluk Bintuni guna mengikuti proses evakuasi para korban.
"Atas perintah Gubernur Papua Barat, saya langsung ke Bintuni untuk ikut membantu evakuasi para korban. Para korban merupakan pekerja CV Doreri Permai. Pekerjaan jalan itu ditangani oleh Dinas PUPR Papua Barat," jelas Momot.
Adapun hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan proses identifikasi jenazah para korban pembunuhan yang diduga dilakukan oleh KKB itu.
(khr/DAL)from "masak" - Google Berita https://ift.tt/NrMn2C5
via IFTTT
from Carue Resep https://ift.tt/lOqZQkb
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar